Hari itu seorang gadis bernama Putri bercerita kepada teman sekelasnya bahwa dia menyukai ketua kelas...... Tidak mudah untuk mengakui itu semua, dia membutuhkan keberanian yang besar dalam mengungkapkannya.
Lega rasanya karena ia telah berbagi cerita kepada orang lain, sehingga beban yang ia tanggung seolah telah berkurang sedikit.
"apa perlu aku beritahu padanya tentang perasaan mu" tanya Jeni yang merupakan sahabat Putri.
"jangan!!! aku bahkan tidak akan sanggup menatapnya lagi jika ia tahu, biarkan saja tetap seperti ini" jawab Putri seraya berlalu dari hadapan Jeni dengan tatapan sedih.
"apa sebenarnya yang kau inginkan Putri? apakah akan terus seperti ini? dia tidak akan peka" Jelas Jeni dalam hati.
Putri tahu, bahwa ketua kelas sebenarnya telah memiliki tambatan hati, namun Putri tetap berusaha untuk mendapatkan simpati dari ketua kelas. Setiap harinya jika ketua kelas membutuhkan bantuannya, maka Putri akan berusaha sebaik mungkin agar terlihat hebat di depan ketua kelas. Saat-saat seperti itu terus berlangsung hingga tahun kedua mereka. Namun pada suatu malam, Putri sempat merenungi apa yang selama ini telah ia lakukan,,,,
Air matanya jatuh lagi,,,, sebelumnya air mata itu juga sempat jatuh karena perasaan yang ia pendam, dan sekarang air mata itu jatuh lagi karena penyesalan.
"Aku bodoh,,,, ia bahkan tak melirik ku, ia bahkan tidak peka dengan apa yang ku rasakan,,, mengapa aku begitu polos??? apakah aku sebodoh itu di manfaatkan????" Rintih Putri dalam hati
Sambil menatap bulan yang tertutup awan mendung malam itu, Putri pun memutuskan bahwa ia tidak ingin terlihat suram hanya karena hati yang sepihak....
Putri berjanji, bahwa hati yang ia miliki saat ini tidak akan ia biarkan terpaut dengan yang lain,,, hati yang ia miliki akan terpaut jika memang ada seseorang yang memulainya terlebih dahulu.
ia menyeka air matanya dan senyuman itu kembali terlukis di wajah nya.
Lega rasanya karena ia telah berbagi cerita kepada orang lain, sehingga beban yang ia tanggung seolah telah berkurang sedikit.
"apa perlu aku beritahu padanya tentang perasaan mu" tanya Jeni yang merupakan sahabat Putri.
"jangan!!! aku bahkan tidak akan sanggup menatapnya lagi jika ia tahu, biarkan saja tetap seperti ini" jawab Putri seraya berlalu dari hadapan Jeni dengan tatapan sedih.
"apa sebenarnya yang kau inginkan Putri? apakah akan terus seperti ini? dia tidak akan peka" Jelas Jeni dalam hati.
Putri tahu, bahwa ketua kelas sebenarnya telah memiliki tambatan hati, namun Putri tetap berusaha untuk mendapatkan simpati dari ketua kelas. Setiap harinya jika ketua kelas membutuhkan bantuannya, maka Putri akan berusaha sebaik mungkin agar terlihat hebat di depan ketua kelas. Saat-saat seperti itu terus berlangsung hingga tahun kedua mereka. Namun pada suatu malam, Putri sempat merenungi apa yang selama ini telah ia lakukan,,,,
Air matanya jatuh lagi,,,, sebelumnya air mata itu juga sempat jatuh karena perasaan yang ia pendam, dan sekarang air mata itu jatuh lagi karena penyesalan.
"Aku bodoh,,,, ia bahkan tak melirik ku, ia bahkan tidak peka dengan apa yang ku rasakan,,, mengapa aku begitu polos??? apakah aku sebodoh itu di manfaatkan????" Rintih Putri dalam hati
Sambil menatap bulan yang tertutup awan mendung malam itu, Putri pun memutuskan bahwa ia tidak ingin terlihat suram hanya karena hati yang sepihak....
Putri berjanji, bahwa hati yang ia miliki saat ini tidak akan ia biarkan terpaut dengan yang lain,,, hati yang ia miliki akan terpaut jika memang ada seseorang yang memulainya terlebih dahulu.
ia menyeka air matanya dan senyuman itu kembali terlukis di wajah nya.
No comments:
Post a Comment