Friday, 23 March 2018

Perpustakaan Unsyiah - To Motivate, To Inspire


“AKU RELA DEMI NOVEL”

Banyak mahasiswa diluar sana yang mengetahui pustaka namun hanya sekedar melewatinya. Mereka bahkan tidak mengetahui bagaimana dan apa saja isi perpustakaan tersebut. Saya tergolong orang yang sukar ke pustaka, salah satu penyebabnya adalah bagi saya perpustakaan  identik dengan keheningan dan sulit bertahan lama. Waktu panjang yang akan saya habiskan dipustaka biasanya hanya 2 jam, namun suatu hari beberapa teman saya menyarankan agar saya ikut ke pustaka bersama mereka yang saat itu saya bahkan belum pernah mengunjungi Perpustakaan Induk Unsyiah. Saat pertama masuk, kami hanya perlu menyodorkan KTM untuk dapat masuk secara gratis ke dalam perpustakaan, namun salah satu teman saya tidak membawa KTM, petugas yang berjaga tidak memberi izin masuk apabila mahasiswa yang bersangkutan tidak membawa KTMnya. Petugas tersebut menyarankan jika ingin tetap masuk maka mahasiswa tersebut harus tercatat sebagai pengunjung umum dengan membayar ADM Rp5000,- menggunakan ATM. Ini adalah hal pertama yang membuat saya kagum, mengapa?

                    Sumber: http://detak-unsyiah.com/wp-content/uploads/2016/12/1481707186622.jpg

            Petugas tetap memegang prinsip kerja meski mahasiswa tersebut berasal dari Unsyiah dan tidak ada toleransi bagi siapa saja yang melanggar aturan. Kondisi ini merupakan hal yang wajar, banyak dari mahasiswa Unsyiah yang  tidak menyadari bahwa selama ini SPP yang mereka bayar ke kampus sebagian kecil telah dipotong untuk perpustakaan, oleh sebab itu mahasiswa Unsyiah yang masuk dengan membawa KTM maka dapat masuk tanpa membayar ADM. Namun disayangkan karena kurangnya kesadaran dalam memanfaatkan fasilitas yang ada banyak dari mahasiswa Unsyiah yang masih belum mengetahui hal apa saja yang dapat mereka peroleh dengan berkunjung ke UPT.Perpustakaan Unsyiah.
            Pengalaman lainnya adalah ruang Reading lounge yang berada di lantai 1, ruangan tersebut menyediakan TV dengan channel luar dan dalam negeri yang dapat dinikmati sembari membaca buku. Ruangan tersebut menyediakan sofa dan meja pendek yang nyaman sehingga pengunjung yang hendak memasuki ruangan tersebut harus melepas alas kaki terlebih dahulu. Selain ruangan tersebut, tersedia ruangan santai lainnya yang berada di lantai 2. Hal yang membedakan dari lantai 1 adalah, ruangan ini terpisah menjadi dua ruang, yaitu ruangan khusus perempuan dan ruangan khusus laki-laki. Ruangan tersebut bersebelahan dengan mushala mini sehingga tidak ada alasan bagi pengunjung untuk lalai terhadap kewajibannya karena Perpustakaan Unsyiah mempermudah hal tersebut.

      Sumber: http://www.ayuulya.com/2017/04/perpustakaan-unsyiah-dan-7-keajaibannya.html

            Pengalaman yang paling saya ingat hingga sekarang adalah saat pertama kali memasuki UPT. Perpustakaan Unsyiah pada tahun 2014 yaitu salah seorang karyawan perpustakaan yang bertanya kepada saya seberapa sering saya berkunjung ke perpustakaan ini. Jawaban yang saya berikan saat itu adalah “Saya sering ke perpustakaan, namun tidak ke Perpustakaan Unsyiah, saya menyukai novel namun koleksi tersebut tidak saya jumpai di Perpustakaan ini”, saat itu koleksi novel di Perpustakaan Unsyiah bisa dihitung jari dengan kata lain sangat sedikit, dengan sopan karyawan tersebut menjanjikan bahwa kedepannya Perpustakaan Unsyiah akan memiliki koleksi novel seperti apa yang saya sampaikan. Pada tahun 2016 UPT. Perpustakaan Unsyiah menjalin kerja sama dengan Perpustakaan Wilayah Aceh sehingga terjadi peningkatan koleksi novel. Melihat hal tersebut saya mulai mengunjungi perpustakaan lebih sering untuk membaca beberapa novel yang sesuai dengan genre saya. Pernah suatu ketika Perpustakaan Unsyiah memberi batas pinjaman hingga 5 buku, saat itu koleksi novel semakin bertambah, terjadi kejadian yang menurut saya lucu untuk dilakukan. Saya terlalu bersemangat untuk membaca semua koleksi novel yang ada sehingga muncul ide untuk membawa dua teman saya ke perpustakaan. Masing-masing dari kami bisa meminjam 5 buku, berkat  bantuan mereka saya berhasil membawa pulang 15 buku untuk dibaca sendiri di rumah.

            Hal baru yang saya jumpai adalah, UPT.Perpustakaan Unsyiah kini memiliki kegiatan tahunan yaitu Unsyiah Library Fiesta (ULF). ULF berlangsung pertama kali yaitu pada tahun 2016, kegiatan puncaknya adalah pemilihan Duta Baca Unsyiah, namun peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ULF dapat mengikuti berbagai lomba yang disajikan, salah satu lomba yang selalu berhasil meningkatkan eksistensi unsyiah yaitu Blog Competition. Tahun ini, Unsyiah Library Fiesta 2018 juga mengadakan lomba yang serupa namun dengan penambahan lomba-lomba baru yang lebih kreatif dan inovatif. Bagaimana kamu bisa memotivasi diri dan memperoleh inspirasi? Temukan jawabannya dengan berkunjung ke UPT. Perpustakaan Unsyiah.


No comments:

Lirik Mars Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Terbaru - 2021

 MARS ATR/BPN 2021 Insan Pertanahan dan Tata Ruang Baktikan diri membangun bangsa Bersatu hadirkan layanan prima Maju modern berstanda...