Seutas tali
kucoba jalin dengan tali lainnya
Tersimpul
erat layaknya sebuah ikatan
Terlepas
karenanya
Kucoba segala
hal tapi nihil
Sakit rasanya
menyimpan mawar berduri ini
Namun
semakin disimpan, semakin tajam pula durinya
Tak ingin
melepas meski hanya setangkai
Tak ingin
mengeluh meski harus terluka
Semakin hari
semakin menusuk
Mulut
hanya dapat berucap
Tangan hanya
dapat meraih
Kaki hanya
dapat melangkah
Namun
hanya sebatas bayangan
Pernah kumencoba
mencabut mawar itu dan melepasnya
Namun akar
masih tertinggal
Duri itu
kini telah menjadi benalu bagiku
Mengisi kekosonganku
dengan hayalan belaka
Setiap detik
hanya dapat tersenyum
Kejauhan
tidak menjadi batas pandang bagiku
Ingin rasanya
kuhapus segalanya
Tapi apakah
bisa duri itu menghilang?
Kini bayangan
telah menjadi identitasku
Mawar berduri
telah menjadi penawar lukaku
Kuncup telah
memperlihatkan mahkota keindahannya
Mawar berganti
Layu di
permainkan hati
Terobati
oleh luka yang telah bersarang
Kuucapkan
selamat tinggal
Untuk luka
yang kutanam
No comments:
Post a Comment